E. INDONESIA ERA KABINET PARLEMENTER
Indonesia setelah merdeka, mulai bergairah menata kehidupannya. Jika dulu Indonesia pernah menginginkan memiliki parlemen sendiri dengan satu badan yang bernama KNIP (kepanjangannya : Komite Nasional Indonesia Parliament), maka hal ini telah dicapai oleh putera-puetra terbaik bangsa. Pada era tahun 1945 hingga 1957, Indonesia memilki putera-putera terbaiknya semacam Sutan Sjahrir, Mohammad Hatta, Sjafrudin Prawiranegara, Amir Sjarifuddin, Djuanda. Mereka memang memimpin parlemen, namun usia dari parlemen yang dipimpinya tak pernah berlangsung lama. Ada yang berusia dua bulan, empat bulan, namun ada juga yang berusia delapan bulan.
Usia parlemen yang cukup singkat yakni Kabinet Prsidensial yang dipimpin Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Ir. Soekarno berperan sebagai Kepala Negara sekaligus juga sebagai Kepala Pemerintahan. Selanjutnya pada saat parlemen dipegang oleh Sjahrir usianya hanya tiga bulan, pada saat parlemen dipimpin oleh Amir Sjarifuddin berlangsung empat bulan
Inilah Profil Kabinet Parlementer
Kabinet Amir Sjarifuddin I
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kabinet Amir Sjarifuddin I bertugas pada periode 3 Juli 1947 - 11 November 1947.
Susunan Kabinet
1. Perdana Menteri
: Amir Sjarifuddin
2. Wakil Perdana Menteri
: AK Gani
3. Wakil Perdana Menteri : Setiadjid
4. Menteri Luar Negeri
: Agus Salim
5. Menteri Muda Luar Negeri : Tamsil
6. Menteri Dalam Negeri
: Wondoamisono
7. Menteri Muda Dalam Negeri : Abdul Madjid Djojohadiningrat
8. Menteri Pertahanan
: Amir Sjarifuddin
9. Menteri Muda Pertahanan : Arudji Kartawinata
10. Menteri Kehakiman
: Susanto Tirtoprodjo
11. Menteri Penerangan
: Setiadi
12. Menteri Muda Penerangan : Sjahbudin Latif
13. Menteri Keuangan
: AA Maramis
14. Menteri Muda Keuangan : Ong Eng Die
15. Menteri Kemakmuran
: AK Gani
16. Menteri Muda Kemakmuran I : IJ Kasimo
17. Menteri Muda Kemakmuran II : Adji Darmo Tjokronogoro
18. Menteri Perhubungan
: Djuanda
19. Menteri Pekerjaan Umum
: Moch. Enoch [1]
20. Menteri Muda Pekerjaan Umum : H. Laoh [1]
21. Menteri Perburuhan
: SK Trimurti
22. Menteri Muda Perburuhan : Wilopo
23. Menteri Sosial
: Suprodjo
24. Menteri Muda Sosial : Sukoso Wirjosaputro
25. Menteri Pengajaran
: Ali Sastroamidjojo
26. Menteri Agama
: K. Achmad Asj'ari [2]
27. Menteri Kesehatan
: J. Leimena
28. Menteri Muda Kesehatan : Satrio
29. Menteri Negara
: Hamengkubuwono IX
30. Menteri Negara : Suja'as
31. Menteri Negara : Wikana
32. Menteri Negara : Siauw Giok Tjhan
33. Menteri Negara : Hindromartono
34. Menteri Negara : Maruto Darusman
Catatan
1. ^ a b Moch. Enoch mengundurkan diri pada 11 Agustus 1947 digantikan oleh H. Laoh. Posisi Menteri Muda Kesehatan dihapus.
2. ^ K. Achmad Asj'ari tidak dapat pindah ke Jakarta dari tempat tinggalnya di Sumatera sehingga pada 9 Oktober 1947 beliau digantikan oleh Anwaruddin.
Kabinet Amir Sjarifuddin II
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kabinet Amir Sjarifuddin II bertugas pada periode 11 November 1947 - 29 Januari 1948.
Susunan kabinet
1. Perdana Menteri
: Amir Sjarifuddin
2. Wakil Perdana Menteri I
: Samsuddin [1]
3. Wakil Perdana Menteri II : Wondoamisono
4. Wakil Perdana Menteri III : Setiadjid
5. Wakil Perdana Menteri IV : AK Gani
6. Menteri Keuangan
: AA Maramis
7. Menteri Muda Keuangan : Ong Eng Die
8. Menteri Pertahanan
: Amir Sjarifuddin
9. Menteri Muda Pertahanan : Arudji Kartawinata
10. Menteri Luar Negeri
: Agus Salim
11. Menteri Muda Luar Negeri : Tamsil
12. Menteri Kehakiman
: Susanto Tirtoprodjo
13. Menteri Muda Kehakiman : Kasman Singodimedjo
14. Menteri Penerangan
: Sjahbudin Latif
15. Menteri Muda Penerangan : Setiadi
16. Menteri Pengajaran
: Ali Sastroamidjojo
17. Menteri Dalam Negeri
: Mohammad Roem [1]
18. Menteri Muda Dalam Negeri : Abdul Madjid Djojohadiningrat
19. Menteri Kesehatan
: J. Leimena
20. Menteri Muda Kesehatan : Satrio
21. Menteri Sosial
: Suprodjo
22. Menteri Muda Sosial : Sukoso Wirjosaputro
23. Menteri Agama
: Masjkur
24. Menteri Kemakmuran
: AK Gani
25. Menteri Muda Kemakmuran I : IJ Kasimo
26. Menteri Muda Kemakmuran II : Adji Darmo Tjokronogoro
27. Menteri Perburuhan
: SK Trimurti
28. Menteri Muda Perburuhan : Wilopo
29. Menteri Perhubungan
: Djuanda
30. Menteri Pekerjaan Umum
: H. Laoh
31. Menteri Negara
: Hamengkubuwono IX
32. Menteri Negara (Urusan Pemuda) : Wikana
33. Menteri Negara (Urusan Pangan) : Suja'as
34. Menteri Negara (Urusan Peranakan) : Siauw Giok Tjhan
35. Menteri Negara (Urusan Kepolisian) : Hindromartono
36. Menteri Negara : Maruto Darusman
37. Menteri Negara : Anwar Tjokroaminoto
Catatan
1. ^ a b Samsuddin dan Mohammad Roem mengundurkan diri pada 22 Januari 1948.
Kabinet Hatta I
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kabinet Hatta
Kabinet ini bertugas pada periode 29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949.
Susunan kabinet
1. Perdana Menteri
: Mohammad Hatta
2. Menteri Luar Negeri
: Agus Salim
3. Menteri Dalam Negeri (ad interim)
: Sukiman
4. Menteri Pertahanan (ad interim)
: Mohammad Hatta [1]
5. Menteri Kehakiman
: Susanto Tirtoprodjo
6. Menteri Penerangan
: Mohammad Natsir
7. Menteri Keuangan
: AA Maramis
8. Menteri Persediaan Makanan Rakyat
: IJ Kasimo
9. Menteri Kemakmuran
: Sjafruddin Prawiranegara
10. Menteri Pekerjaan Umum (ad interim)
: Djuanda [2]
11. Menteri Perburuhan/Sosial
: Kusnan
12. Menteri Pembangunan/Pemuda
: Supeno [3]
13. Menteri Perhubungan
: Djuanda
14. Menteri Agama
: Masjkur
15. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
: Ali Sastroamidjojo
16. Menteri Kesehatan
: J. Leimena
17. Menteri Negara
: Hamengkubuwono IX [1]
Catatan
1. ^ a b Tanggal 15 Juli 1948 Hamengkubuwono IX diangkat menjadi Menteri Pertahanan. Posisi Menteri Negara tidak diisi.
2. ^ Tanggal 13 April 1948 posisi ini diisi H. Laoh.
3. ^ Supeno meninggal pada 24 Februari 1949, sewaktu Agresi Militer Belanda II.
Kabinet Darurat
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kabinet ini bertugas pada periode 19 Desember 1948 - 13 Juli 1949, menggantikan sementara Kabinet Hatta I yang anggotanya ditawan oleh Belanda pada Agresi Militer Belanda II. Kabinet ini dikenal sebagai Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Susunan kabinet
1. Ketua
: Sjafruddin Prawiranegara
2. Menteri Kehakiman
: Susanto Tirtoprodjo [1]
3. Menteri Luar Negeri
: AA Maramis
4. Menteri Keuangan
: Lukman Hakim
5. Menteri Kesehatan
: Sukiman [1]
6. Menteri Kemakmuran
: IJ Kasimo [1]
7. Menteri Agama
: Masjkur [1]
8. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
: Teuku Mohammad Hasan
9. Menteri Perhubungan
: Indratjahja
10. Menteri Pekerjaan Umum
: Mananti Sitompul
11. Menteri Perburuhan dan Sosial
: Sutan Mohammad Rasjid
12. Menteri Dalam Negeri
: Pandji Suroso [1]
Catatan
1. ^ a b c d e Tanggal 16 Mei 1949, Susanto Tirtoprodjo, IJ Kasimo, Masjkur, Sukiman, dan Pandji Suroso mulai menjabat.
Kabinet Djuanda
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
(Dialihkan dari Kabinet Karya)
Kabinet Djuanda atau Kabinet Karya
Kabinet Djuanda, disebut juga Kabinet Karya, memerintah pada periode 9 April 1957 - 10 Juli 1959.
Susunan kabinet
1. Perdana Menteri
: Djuanda
2. Wakil Perdana Menteri I
: Hardi
3. Wakil Perdana Menteri II
: Idham Chalid
4. Wakil Perdana Menteri III
: J. Leimena
5. Menteri Luar Negeri
: Subandrio
6. Menteri Dalam Negeri
: Sanusi Hardjadinata
7. Menteri Pertahanan
: Djuanda
8. Menteri Kehakiman
: GA Maengkom
9. Menteri Penerangan
: Soedibjo
10. Menteri Keuangan
: Sutikno Slamet
11. Menteri Pertanian
: Sadjarwo
12. Menteri Perdagangan
: Prof. Mr. Soenario [1]
13. Menteri Perindustrian
: FJ Inkiriwang
14. Menteri Perhubungan
: Sukardan
15. Menteri Perhubungan Laut
: Nazir
16. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
: Pangeran Mohammad Nur
17. Menteri Perburuhan
: Samijono
18. Menteri Sosial
: J. Leimena [2]
19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
: Prijono
20. Menteri Agama
: Mohammad Iljas
21. Menteri Kesehatan
: Azis Saleh
22. Menteri Agraria
: R. Sunarjo
23. Menteri Negara Urusan Pengerahan Tenaga Kerja
: AM Hanafi
24. Menteri Negara Urusan Veteran
: Chaerul Saleh
25. Menteri Negara Hubungan Antar Daerah
: FL Tobing
26. Menteri Negara Urusan Stabilisasi Ekonomi
: Suprajogi
27. Menteri Negara Urusan Kerjasama Sipil Militer
: Wahid Wahab
28. Menteri Negara Urusan Transmigrasi
: FL Tobing
29. Menteri Negara
: AM Hanafi
30. Menteri Negara
: Mohammad Yamin
Kabinet Sjahrir I
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kabinet Sjahrir Pertama dibentuk setelah Kabinet Wiranata Koesoemah dan memerintah antara tanggal 14 November 1945 – 12 Maret 1946. Perbedaan utama dengan kabinet sebelumnya ialah bahwa pada kabinet ini, para menteri diangkat dari Partai Politik.
Kabinet Sjahrir Pertama
# Jabatan Nama Menteri Partai Politik
1 Perdana Menteri
Soetan Sjahrir
PSI
2 Menteri Luar Negeri
Soetan Sjahrir
3 Menteri Dalam Negeri
Soetan Sjahrir
4 Wakil Menteri Dalam Negeri Mr. Harmani
5 Menteri Keamanan Rakyat
Amir Sjarifuddin
PSI
6 Wakil Menteri Keamanan Rakyat Abdul Moerad1
PSI
7 Menteri Kehakiman
Mr. Soewandi
8 Menteri Penerangan
Amir Sjarifuddin2
9 Menteri Keuangan
Soenarjo Kolopaking3
10 Menteri Kemakmuran
Ir. Darmawan Mangoenkoesoemo
11 Menteri Perhubungan
Ir. Abdulkarim
12 Menteri Pekerjaan Umum
Ir. Putuhena
Parkindo
13 Menteri Sosial
Dr. Adji Darmo Tjokronegoro4
PSI
14 Menteri Pengajaran
Dr. Mr. T.S.G. Mulia
Parkindo
15 Menteri Kesehatan
Dr. Darma Setiawan
16 Menteri Negara
H. Rasjidi
Masyumi
Program Kabinet:
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat.
2. Mencapai Koordinasi segala tenaga rakyat di dalam usaha menegakkan Negara Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan peri-kemanusiaan.
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan pembagian pangan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.
Catatan:
1. Pada bulan Januari 1946 bapak S. Josodiningrat yang tak berpartai diangkat menjadi Menteri Muda Keamanan Rakyat sebagai pengganti Abdul Murad, yang tidak lagi melakukan tugasnya.
2. Pada tanggal 3 Januari 1946 digantikan oleh Natsir yang berasal dari partai Masyumi.
3. Pada tanggal 5 Desember 1945 diganti oleh Ir. Soerachman Tjokrodisoerjo yang tak berpartai.
4. Pada tanggal 5 Desember 1945 Dr. Adji Darmo Tjokronegoro digantikan oleh Dr. Soedarsono (PSI).
Sumber
Antara Lain Berdasarkan Susunan Kabinet Republik Indonesia, Manggala BP-7 Pusat, 1985
Kabinet Sjahrir II
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kabinet Sjahrir II bertugas pada periode 12 Maret 1946 - 2 Oktober 1946.
Susunan kabinet
1. Perdana Menteri
: Sutan Sjahrir
2. Menteri Luar Negeri
: Sutan Sjahrir
3. Menteri Muda Luar Negeri
: Agus Salim
4. Menteri Dalam Negeri
: Sudarsono
5. Menteri Pertahanan
: Amir Sjarifuddin
6. Menteri Muda Pertahanan : Arudji Kartawinata
7. Menteri Kehakiman
: Suwandi [1]
8. Menteri Muda Kehakiman : Hadi
9. Menteri Penerangan
: Mohammad Natsir
10. Menteri Keuangan
: Surachman Tjokroadisurjo
11. Menteri Muda Keuangan : Sjafruddin Prawiranegara
12. Menteri Pertanian/Persediaan
: Rasad [2]
13. Menteri Muda Pertanian/Persediaan : Saksono [2]
14. Menteri Perdagangan/Perindustrian
: Darmawan Mangunkusumo [2]
15. Menteri Perhubungan
: Abdulkarim
16. Menteri Muda Perhubungan : Djuanda Kartawidjaja
17. Menteri Pekerjaan Umum
: Martinus Putuhena
18. Menteri Muda Pekerjaan Umum : H. Laoh
19. Menteri Sosial
: Maria Ulfah Santoso
20. Menteri Muda Sosial : Abdul Madjid Djojohadiningrat
21. Menteri Pengajaran
: TSG Mulia
22. Menteri Agama
: Rasjidi
23. Menteri Kesehatan
: Darma Setiawan
24. Menteri Muda Kesehatan : J. Leimena
25. Menteri Negara
: Wikana
Catatan
1. ^ Suwandi mengundurkan diri pada 22 Juni 1946.
2. ^ a b c Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan dilebur menjadi Menteri Kemakmuran pada 26 Juni 1946 dengan Darmawan Mangunkusumo sebagai Menteri dan Saksono sebagai Wakil/Menteri Muda. Rasad mengundurkan diri.
Kabinet Presidensial
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
(Dialihkan dari Kabinet Wiranata Koesoemah)
Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. Kabinet pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil dinamakan "presidensial/presidentil" karena setelah kemerdekaan pada bulan Agustus 1945, Indonesia menerapkan sistem presidentil di mana Presiden berfungsi sebagai Kepala Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan.
Kabinet Presidensial
(sumber: foto-foto.com)
Kabinet
Lama: 19 Agustus 1945 – 14 November 1945
# Jabatan Nama Menteri
1 Menteri Luar Negeri
Mr. Achmad Soebardjo
2 Menteri Dalam Negeri
R.A.A. Wiranatakoesoema
3 Wakil Menteri Dalam Negeri Mr. Harmani
4 Menteri Keamanan Rakyat
1
5 Menteri Keamanan Rakyat (a. i.)
Soeljadikoesoemo
6 Menteri Kehakiman
Prof. Dr. Soepomo
7 Menteri Penerangan
Amir Sjarifuddin
8 Wakil Menteri Penerangan Ali Sastroamidjojo
9 Menteri Keuangan
Dr. Samsi2
10 Menteri Kemakmuran
Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo
11 Menteri Perhubungan
Abikoesno Tjokrosoejoso
12 Menteri Pekerjaan Umum
Abikoesno Tjokrosoejoso
13 Menteri Sosial
Iwa Koesoemasoemantri
14 Menteri Pengajaran
Ki Hadjar Dewantara
15 Menteri Kesehatan
Dr. Boentaran Martoatmodjo
16 Menteri Negara
Mr. Amir
17 Menteri Negara
Wahid Hasjim
18 Menteri Negara
Mr. Sartono
19 Menteri Negara3
A. A. Maramis 4
20 Menteri Negara
Otto Iskandardinata
Program Kabinet: Program Kabinet tak pernah diumumkan.
Catatan:
1. Pada Kabinet ini tidak ada Menteri Keamanan Rakyat, karena bapak Soeprijadi yang diangkat menjadi Menteri Keamanan Rakyat tak pernah melakukan dan tak pernah menyatakan menerima pengangkatan tersebut. Lalu pada tanggal 20 Oktober 1945 bapak Soeljadikoesoemo diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat ad interim.
2. Berhenti tanggal 26 September 1945, diganti oleh Mr. A.A. Maramis.
3. Jabatan ini ditiadakan (tak diisi) bersama-sama pengangkatan Mr. A.A. Maramis sebagai Menteri Keuangan.
4. Tanggal 25 September 1945 menjabat sebagai Menteri Keuangan.
5. Partai-partai Politik kala itu belum dibentuk lagi.
Antara lain berdasarkan 'Susunan Kabinet Republik Indonesia', Manggala BP-7 Pusat, 1985
ALBOEM JAKARTA TEMPO DOELOE
Home
»
»Unlabelled
» INDONESIA DALAM REKAMAN SEJARAH DAN KEKINIAN
Minggu, 10 Januari 2010
Recent Posts
Soebandrio: Kesaksianku Tentang G30S (BAB I)
BAB 1 : PROLOG G-30-SKONFLIK KUBUIndonesia 1960-an termasuk negara yang tidak disukai oleh blok ...Read more
INDONESIAKU DALAM REKAMAN SEJARAH DAN KEKINIAN (POTRET INDONESIA YANG UTUH)
E. INDONESIA ERA KABINET PARLEMENTER Indonesia setelah merdeka, mulai bergairah menata keh...Read more
Sisi Lain Soekarno
Seks & Tahta, Godaan yang sulit dihindari Dr. Lambert Giebels, 66 tahun, penulis bi...Read more
Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki?
"Kami belum yakin 100 % bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 %." Rabu, 28 April...Read more
INDONESIAKU DALAM REKAMAN SEJARAH DAN KEKINIAN (POTRET INDONESIA YANG UTUH)
F. INDONESIA ZAMAN KEMERDEKAAN DAN MENGISI KEMERDEKAAN 1. PERJALANAN BERLIKU SANG PROKLAMATO...Read more
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.