REKAMAN SEJARAH DALAM GAMBAR

REKAMAN SEJARAH DALAM GAMBAR
KERJA RODI

ALBOEM JAKARTA TEMPO DOELOE

Senin, 11 Januari 2010


KATA PENGANTAR
Sebagai negara yang berpenduduk terbesar kelima, Indonesia sudah seharusnya memilki potensi yang sangat besar dari segi sumber daya manusianya, begitu juga dengan kekayaan alam yang berlimpah, adalah kemampuan Indonesia untuk menggali potensi yang sedemikian besar dan semestinya dapat menjadi negara yang besar dan maju. Namun tidak demikian adanya, malah Indonesia menjadi negara atau negeri yang terpuruk ekonominya.
Menyikapi keadaan yang demikian, penulis ingin menyajikan sesuatu yang bisa diberikan kepada bangsa ini, semisal karya tulis ini. Meskipun hanya melalui karya tulis yang mungkin masih jauh dari sempurna, barangkali melalui media yang sangat sederhana ini bisa menjadi sumbang saran atau sumbangsih penulis bagi negeri yang saya cintai ini.
Sesungguhnya, di dalam hati kecil ini, penulis pun ingin berbuat yang lebih dari sekedar menulis. Seperti kebanyakan mereka yang berada di jajaran elit politik, pengusaha dan para birokrat, mereka memiliki kesempatan yang tidak dimiliki oleh penulis. Penulis hanya seorang Pegawai Negeri Sipil dan bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa bila dibandingkan dengan mereka. Mereka yang bermain di area politik memiliki atau mendapat kesempatan untuk menjadi Kepala Daerah/Gubernur atau Bupati/Walikota maupun Kepala Negara/Presiden, sedangkan penulis hanya seorang Pegawai negeri Sipil yang tidak memiliki titel-apalagi uang. Penulis juga tidak seperti mereka yang di lingkungan Pengusaha, yang memiliki banyak uang dan mempunyai kesempatan dengan uangnya itu untuk dibelanjakan jika mencalonkan diri menjadi Kepala daerah maupun Kepala Negara. Begitu juga dengan para Politisi, sama seperti yang dua macam golongan/kelompok di atas, sama-sama bisa membangun atau membentuk keinginnannya untuk menjadi Kepala Daerah atau kepala Negara. Apalah arti seorang Pegawai Negeri Sipil yang sudah tak berharta dan tak bertitel ini mau merebut ‘kursi empuk’ yang diincar ketiga golngan/kelompok tadi.
Mungkin, mungkin dan mungkin, hanya sebuah keajaiban yang datang dari ridho Allah barangkali penulis bisa menjadi seorang Kepala Daerah atau kepala Negara. Wallahu’alam bishowab.
Kembali ke awal, dalam niat penulisan ini penulis mencoba untuk merangkum apa-apa yang menuirut di benak penulis pantas atau layak untuk disajikan, meski disadari betul oleh penulis bahwa isi atau materi tulisan ini masih terbilang baru atau ‘awam’, karena penulis bukan lulusan dari sastra atau sarjana sastra bahasa Indonesia, melainkan hanya seorang lulusan dari sekolah menengah ekonomi atas (SMEA). Sekolah swasta di Jakarta yang berlokasi di bekas kawasan kumuh Jakrta Selatan, yakni daerah Manggarai. Disanalah penulis bersekolah dan menimba ilmu. Selebihnya hanya pernah mengenyam pendidikan di bangku kuliah hanya sampai semester dua, itupun tak selesai.
Kata Pengantar ini hanya sebagai ungkapan terima kasih kepada orang-orang disekitar penulis yang selama ini ada dalam kehidupan penulis, yakni terutama isteriku tercinta Siti Hikmah, anak-anakku yang manis Nur Fitria Aulia, Amd. (dulu Nur Fitria Agustina), Irma Mujahidah, Amd., Nurul Amliyah Romadhon, Muhammad Fiqruddin Satiyo Prio Sembodo dan terkahir Muhammad Irsyadul Kirom. Terimas kasih kepada kalian yang telah sekian lama menemani Suami/Ayah yang berusaha tetap tegar menghadapi segala ujian dan cobaan dari Allah Subhanahuwata’ala. Hanya kepada Allah lah tempat kita berlindung dan memohon pertolongan, amin ya robbal ‘alamin.
Penulis dalam materi atau isi tulisdan ini berbicara mulai dari sejarah Indonesia baik dari zaman pra sejarah, zaman kerajaan Hindu-Budha hingga kerjaan Islam, juga penulis menceritakan zaman penjajahan Belanda dan Jepang, zaman kemerdekaan hinggaakhirnya zaman pemerintahan dari mulai Kepala Negara/Kepala Pemerintahan Soekarno sampai seorang Soesilo Bambang Yoedhoyono.





Salam Hormat Penulis
ttd
Imam Supriadi






PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang berpenduduk kelima terbesar di dunia dan pemeluk agama Islam terbesar di dunia saat ini masih dirundung malang, akibat krisis moneter yang belum selesai juga. Di samping kriris kepemimpinan dan krisis politik, malah bisa disebut atau dibilang krisis multi dimensi, menyebabkan Indoneisa terpuruk dari segi ekonomi.
Meski Indonesia telah beberapa kali dipimpin oleh seorang Presiden, mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Republik Indonesia Serikat yang tak tercatat dalam buku sejarah kurikulum berapapun yakni MR. Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Soeharto, Presiden B.J. Habibie, Presiden Abdurrashman Wahid atau Gus Dur, Presiden Megawati Soekarnoputeri dan terakhir Presiden Soesilo Bambang Yoedhoyono atau SBY, tak satupun yang dapat dikatakan berhasil membangun Indonesia untuk menajdi negara besar dan maju.
Soekarno sebagai presiden pertama, Soeharto sebagai presiden kedua, Habibie sebagai presiden ketiga, Abdurrahman Wahid atau GUSDUR sebagai presiden keempat, Megawati sebagai presden kelima dan Soesilo Bambang Yoedhoyono atau SBY sebagai presiden keeenam semuanya melanggar Undang-Undang Dasar 1945.
Soekarno mencetuskan gagasan NASAKOM melanggara Sila Pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Soeharto melakukan penangkapan-penangkapan terhadap para mubaligh dan ustadz tanpa pengadilan serta melakukan penembakkan misterius (PETRUS) telah melanmggar Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Habibie melepaskan Pulau Timor-Timur dan Pulau Ligitan dan Sipadan telah melanggar Sila Persatuan Indonesia, GUSDUR melakukan pelanggaran yang tak kalah hebat yakni membubarkan Dewaan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan terakhir Megawati Soekarnoputeri melakukan pelanhggaran Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dengan melepaskan para Konglomerat dari perbuatan penjarahan uang rakyat.
Sebagai presiden yang keenam Soesilo Bambang Yoedhoyono melakukan penistaan terhadap rakyat dengan membiarkan masyarakat Sidoardjo berkubang lumpur panas, membiarkan Malaysia mengganggu jalur pelayaran/perairan di Selat Malaka, karena disana ada Daerah yang sangat besar menadung Minyalk, yakni Blok Ambalat.
Demikianlah keenam prsiden kita yang tak membawa manfaat bagi rakyat Indonesia.
11 Jan 2010

0 komentar:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

ALBOEM JAKARTA TEMPO DOELOE